Latihan Anti Tenggelam
Sekolah di Melbourne (Kids Aquatic Survival School) memiliki kolam renang sebagai fasillitas utamanya, dan anak-anak balita sebagai muridnya. Namun, dalam sekolah ini tidak ada yang boleh menggunakan pelampung, justru anak-anak di sekolah ini harus mengenakan pakaian musim dingin, lengkap dengan sepatunya. Mengapa? Ya! Karena sekolah ini merupakan pusat kusus “Pelatihan Anti-Tenggelam” Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah yang memberikan pelatihan seperti ini selama 10 menit bagi anak-anak balita (6 bulan hingga 5 tahun).
nike air jordan 11 cool grey
the wig shop
mens nike air max
adidas yeezy boost 350 v2
cheap nfl jerseys
best sex toys for couples
team jerseys
cheap adidas shoes
adidas yeezy slides onyx
sex toy stores
nike air max 270
team uniforms
custom basketball uniforms
NFL shop
adam and eve sex toys
adidas outlet online
Sekolah ini tidak mengajarkan cara untuk berenang, melainkan anak-anak hanya perlu berbaring mengapung di air, setelah diturunkan ke kolam oleh para instruktur. Setelah mereka berhasil mengapung, mereka berenang dalam jangka waktu pendek untuk kembali pinggir kolam. Apa yang mereka dapat dari sekolah ini? Disini mereka diajarkan metode khusus untuk mencegah diri mereka agar tidak tenggelam. (www.disabilityhelpcenter.org) Tetapi ada pihak yang menganggap bahwa pelatihan ini sangat berbahaya, dan tak seharusnya ada bentuk paksaan dalam pelajaran renang, selain itu juga ada yang mengatakan bahwa tak seharusnya anak-anak mengikuti kegiatan yang dapat membuat mereka stress, yang nantinya justru membuat mereka takut berenang.
Sebenarnya yang ingin diajarkan dari sekolah ini adalah mereka ingin agar anak-anak dapat membangun kekuatan mereka dalam menghadapi situasi terburuk seperti saat adanya penjaga kolam yang meleng dan ada anak yang jatuh ke air, biasa anak-anak akan panik dan hal terburuknya mereka meninggal jika tidak segera ditolong. Tetapi dengan adanya pelatihan ini, anak-anak akan terbiasa dan mereka dapat menghadapi situasi terburuk dengan tenang, sehingga tidak akan ada hal-hal buruk yang akan terjadi.
Menurut penulis, pelatihan ini sangat bagus karena mengajarkan anak untuk tidak panik dan bisa menghadapi dalam situasi terburuk, tetapi latihan ini juga harus terus di follow-up dan diseimbangkan dengan kebutuhan psikologis, agar anak tidak menjadi trauma dikemudian hari.
Sumber : HomeGlobal & Liputan6