(GHIBOO.COM) 7 Fakta tentang lagu “Indonesia Raya”
Masih dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, kali ini 90.4 Cosmopolitan FM membahas tentang lagu “Indonesia Raya.”
Wah, ternyata ada fakta-fakta menarik yang tersimpan di dalam pembuatan lagu “Indonesia Raya” lho, Cosmoners. Anda boleh suka dengan musik pop atau jazz, boleh saja.
Namun di perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia, ke-71, jangan lupakan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” ya. Yuk intip fakta-fakta menariknya di sini!
1. Ada banyak versi
Lagu “Indonesia Raya” memiliki banyak versi saat pertama kali dikumandangkan pada Kongres II Pemuda pada tahun 1928 yang kini masih menjadi misteri.
2. Sempat dilarang
Lagu “Indonesia Raya” ternyata sempat dilarang Belanda untuk dinyanyikan umum karena dianggap menggangu ketertiban dan keamanan.
3. “Moelia! Moelia”
Lirik “Merdeka! Merdeka” dalam lagu Indonesia Raya dahulu adalah “Moelia! Moelia!” Kemudian diubah oleh para pemuda dan sempat menuai kontroversi.
4. Versi piringan hitam
Dahulu, lagu “Indonesia Raya” dipublikasikan dengan versi piringan hitam dengan jumlah yang sangat terbatas.
5. Sosok Yo Kim Tjan
Yo Kim Tjan adalah orang pertama yang diberi kepercayaan WR Supratman untuk merekam lagu Indonesia Raya dalam piringan hitam.
Setelah dititipkan oleh keluarga Yo Kim Tjan ke Pemerintahan Indonesia, rekaman asli lagu “Indonesia Raya” tahun 1927 versi piringan hitam hilang tak tahu rimbanya.
6. Versi asli di YouTube
Dengan kata kunci “Indonesia Raya 1927” di Youtube, Anda bisa menemukan video seorang anak kecil yang memutar piringan hitam berisi lagu Indonesia Raya versi tahun 1927.
7. Rekam ulang lagu “Indonesia Raya”
Lagu Indonesia Raya direkam ulang bertepatan dengan kerusuhan Mei tahun 1998.
Nah, itu dia cuplikan fakta-fakta mengenai lagu “Indonesia Raya.” Ingin tahu fakta-fakta tentang Indonesia? Yuk jangan lupa cek terus laman 90.4 Cosmopolitan FM ini!
[teks Dessyana Kosasih | sumber berbagai sumber| foto dok. 90.4 Cosmopolitan FM]
SItus : http://ghiboo.com/2016/08/21/7-fakta-tentang-lagu-indonesia-raya/