Fakta-Fakta tentang Chrisye yang Perlu Kita Tahu

Kamu sekalian pasti tidak asing dengan Chrisye dan lagu-lagunya seperti Badai Pasti Berlalu, Lilin-Lilin Kecil, atau Kisah Kasih di Sekolah serta lagu-lagu Chrisye lainnya! Ya lagu-lagu yang melegenda hingga saat sekarang sejak pertama kali direkam dan dipublikasikan kepada masyarakat. Chrisye memiliki beberapa fakta tentang dirinya yang kamu perlu tahu! Ini dia fakta-fakta sang legenda musik Indonesia Chrisye, dari salah satu sumber yang kami dapatkan!

20 Fakta tentang Chrisye :

1. Bernama lengkap Chrismansyah Rahardi ini dilahirkan dari keluarga Tionghoa-Indonesia di Jakarta, 16 September 1949.

2. Sejak kecil, Chrisye telah tertarik dengan dunia musik. Sewaktu duduk di bangku SD, Chrisye mulai mendengarkan piringan hitam milik ayahnya; dia bernyanyi mengiringi lagu-lagu Bing Crosby, Frank Sinatra, Nat King Cole, dan Dean Martin. Saat Chrisye duduk di bangku SMA, Beatlemania tiba di Indonesia. Ini membuat Chrisye lebih tertarik dengan dunia musik.

3. Menganggapi hendak Chrisye untuk bermain musik, ayahnya membeli sebuah gitar; Chrisye memilih gitar bas, sebab dia beranggapan bahwa gitar tersebutlah yang paling mudah dipelajari.

4. Dia berambut gondrong selama sebagian besar kariernya, hingga kemoterapi membuat semua rambutnya rontok.

5. Sewaktu SMA, Chrisye diam-diam mulai merokok. Pada suatu saat dia ditangkap kepala sekolah dan disuruh merokok delapan batang secara bersamaan di depan siswa-siswi lain, tetapi dia tetap terus merokok sehingga menjadi perokok berat.

6. Chrisye mempunyai pengalaman bermain musik di Amerika Serikat pada tahun 1973 bersama bandnya, Gipsy. Selama di New York, Gipsy memanggung di Ramayana Restaurant,[1] yang milik perusahaan minyak Pertamina. Band itu, yang ditempatkan di suatu apartmen di Fifth Avenue, berada di New York untuk hampir satu tahun. Mereka menyanyikan lagu-lagu Indonesia serta versi daur ulang dari lagu Procol Harum, King Crimson, Emerson, Lake & Palmer, Genesis dan Blood, Sweat & Tears. Biarpun Chrisye merasa frustrasi karena tidak dapat mengekspresikan diri dengan musik orisinal, dia tetap bekerja.

7. Pada awal tahun 1981, Chrisye mendekati sekretaris Guruh Soekarnoputra, yaitu Gusti Firoza Damayanti Noor (Yanti). Pada tanggal 12 Desember 1982 Chrisye dan Yanti menikah di suatu acara bergaya adat Padang.

8. Terdorong oleh keadaan finansialnya yang kurang baik, awal tahun 1983 Chrisye mulai menggarap album baru bersama Eros dan Jockie. Album yang dihasilkan, Resesi, mencampurkan art rock dengan pop romantis, serta menarik ilham dari The Police dirilis pada tahun 1983. Album ini laris di pasar, dengan 350.000 keping terjual dan akhirnya disertifikasi perak; singelnya sendiri, “Lenny”, “Hening”, dan “Malam Pertama”, banyak diputar di radio.

9. Biarpun tiga albumnya telah laris di pasar, Chrisye dan keluarganya masih dalam keadaan finansial yang sulit, sehingga dua kali mereka harus menjual mobil mereka. Ini membuat Chrisye mempertimbangkan berhenti dari dunia musik, biarpun akhirnya memutuskan untuk lanjut.

10. Lagu “Pergilah Kasih” ditulis oleh Tito Sumarsono dan digunakan untuk video klip Chrisye pertama. Video klip perdana ini menjadi klip Indonesia pertama yang ditayangkan di MTV Asia Tenggara. Klip untuk “Sendiri Lagi” terpilih sebagai klip Indonesia terbaik sepanjang masa pada acara Video Musik Indonesia.

11. Pada bulan Juli 2005 dibawa ke Rumah Sakit Pondok Indah karena sesak nafas. Setelah 13 hari dirawat, dia dipindahkan ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura, di mana dia dinyatakan mengidap kanker paru-paru. Biarpun khawatir bahwa dia akan kehilangan rambutnya yang gondrong, yang dia menganggap sebagai bagian citranya, dia menjalani kemoterapi enam kali, dengan perawatan pertama pada tanggal 2 Agustus 2005.

12. Seorang penulis untuk majalah Gatra menyebut gaya manggung Chrisye “kaku”, dengan gerakan yang sangat sedikit. Chrisye memilih kostumnya sendiri dan terkadang-kadang mencoba desain dan warna baru. Dalam musik video dia lebih suka menggunakan satu jenis baju saja; dia sampai menyatakan kepada Kompas bahwa dia hanya hendak ganti baju kalau jatuh ke selokan.

13. Menurut data dari Asosiasi Industri Rekaman Indonesia, Badai Pasti Berlalu tahun 1977 adalah album Indonesia paling laris urutan kedua, dengan sembilan juta keping terjual antara tahun 1977 dan 1993.

14. Aciu Widjaja, yang sekarang menjadi President-Director Air Asia Indonesia, menyatakan bahwa Chrisye adalah sosok yang sederhana; dia menjelaskan bahwa, pada suatu saat dia, Chrisye, dan beberapa orang lain pergi ke luar negeri, hanyalah Chrisye yang tidak mau belanja pakaian mewah atau mencari restoran kelas dunia; dia justru makan di food court dan beli baju yang nyaman.Dalam biografinya, Chrisye mencatat bahwa dia sering makan di warung tenda sampai setelah menikah dan sering bingung ketika orang meremehkan hal tersebut.Guruh mengenang bahwa Chrisye dapat tidur di mana saja saat mereka merancang album, bahkan di bawah piano.

15. Setelah dia menikah dengan Yanti, istrinya itu berhenti karier bernyanyi supaya bisa menjadi ibu rumah tangga. Setelah pasangan itu beranak, kadang-kadang Chrisye tidak dapat menghabiskan waktunya bersama mereka karena terlalu sibuk memanggung atau merekam album; namun, dia berusaha untuk mencuri waktu, bahkan menjemput anak-anak dari sekolah. Pada sebuah wawancara pada tahun 1992, Chrisye menyatakan bahwa anak-anaknya tidak ingin menjadi artis seperti orang tua mereka sebab mereka sudah merasakan tekanan karier itu.

16. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas pada tahun 1992, Chrisye menyatakan bahwa dia jatuh sakit setiap kali merekam album, sebagai akibat tekanan untuk mempromosi album-album tersebut.

17. Chrisye menerima banyak penghargaan selama kariernya. Pada tahun 1979 dia terpilih sebagai Penyanyi Pria I Kesayangan Angket Siaran ABRI.Album Sabda Alam dan Aku Cinta Dia diberi sertifikasi emas, dan Hip Hip Hura, Resesi, Metropolitan, dan Sendiri disertifikasi perak. Chrisye menerima tiga BASF Awards, yang diadakan pembuat compact cassette BASF sampai pertengahan tahun 1990-an, untuk album paling laris; yang pertama diterima pada tahun 1984 untuk Sendiri, lalu yang kedua pada tahun 1988 untuk Jumpa Pertama dan yang terakhir pada tahun 1989 untuk Pergilah Kasih. Dia juga menerima BASF Lifetime Achievement Award pada tahun 1994 untuk sumbangannya ke dunia musik Indonesia; pada tahun yang sama dia menerima penghargaan sebagai Penyanyi Rekaman Terbaik. Pada tahun 1997 dia menerima penghargaan Anugerah Musik Indonesia (AMI) untuk Penyanyi Pop Pria Terbaik. Tahun berikutnya, album Kala Cinta Menggoda menang sembilan AMI, termasuk Album Termaik; Chrisye sendiri menerima penghargaan sebagai Penyanyi Pop Pria Terbaik, Penyanyi Rekaman Terbaik, dan Perancang Grafis Terbaik (bersama dengan Gauri). Pada tahun 2007, setelah dia sudah meninggal, dia menerima penghargaan SCTV Lifetime Achievement Award pertama, yang diterima oleh putrinya Risty.

18. Pada 30 Maret 2007, akibat kanker paru-paru yang dideritanya Chrisye meninggal pada pukul 4:08 WIB di rumahnya di Cipete, Jakarta Selatan. Dia dikebumikan di TPU Jeruk Purut hari itu juga. Ratusan orang menghadiri pemakamannya itu, termasuk Erwin Gutawa, Titiek Puspa, Ahmad Albar, Sophia Latjuba, dan Ikang Fawzi.

19. Seratus hari setelah meninggalnya Chrisye, Musica mengeluarkan dua album kompilasi. Album ini, dengan judul Chrisye in Memoriam – Greatest Hits dan Chrisye in Memoriam – Everlasting Hits, termasuk empat belas lagu per keping dari sepanjang kariernya bersama Musica.

20. Singel Chrisye terakhir, “Lirih”, yang ditulis oleh Aryono Huboyo Djati, diluncurkan setelah lebih dari 1 tahun meninggalnya Chrisye. Lagu tersebut mula-mula dirahasiakan, dan tanggal perekamannya tidak diketahui. Menurut Djati, lagu itu direkam sebagia hiburan. Sebuah video klip yang disutradarai Vicky Sianipar dan termasuk Ariel Peterpan, Giring Ganesha dari Nidji, dan janda Chrisye lalu dirilis. (Monsterzz)

Sumber :

 https://www.kaskus.co.id/thread/55366c2c128b467c548b456d/fakta-fakta-sang-maestro-chrisye/