Selangkah Lagi untuk Menjadi Pemenang! Tantangan Besar Tim Junior Indonesia Usai Final Dunia

Bungkam Tuan Rumah, Indonesia Tembus Final BWF World Junior Mixed Team Championships 2025 Sumber: SINDOnews.com

Tim Indonesia akhirnya menembus garis impian. Langkah pasti mereka menuju babak final BWF Junior Mixed Team Championships 2025 disambut gemuruh semangat dari tanah air. Perjalanan itu tidak mudah, tapi setiap ayunan raket, setiap teriakan “fight!” di lapangan, menjadi bukti bahwa generasi muda bulu tangkis kita sedang tumbuh menjadi sesuatu yang besar.

Di babak semifinal, Indonesia menghadapi lawan tangguh: India. Dua gim pertama jadi ujian berat.Pasangan Muhammad Rizki Mubarok/Raihan Daffa Edsel Pramono bersama Thalita Ramadhani Wiryawan sempat tertekan, skor 16–18 membuat napas para pendukung menahan. Tapi semangat itu tak runtuh. Perlahan, serangan dibangun, ritme dikuasai, dan akhirnya… boom! Indonesia berbalik unggul 27–23 lewat penampilan gemilang Mohammad Zaki Ubaidillah yang mengunci kemenangan atas Rounak Chouhan.

Tak berhenti di situ, Ikhsan Lintang Pramudya dan Rinjani Kwinnara Nastine menutup gim keempat dengan gaya. Mereka tampil agresif, penuh percaya diri, dan mengakhiri pertandingan dengan skor meyakinkan 45–21 atas pasangan Aanya Bisht dan Angel Punera. Skor akhir 2–0, dan tiket ke final pun resmi digenggam!

Namun, babak final membawa cerita lain. Udara di arena seakan berubah , tegang, padat, dan penuh tekanan. Tim China datang bukan hanya untuk bermain, tapi untuk mempertahankan tradisi juara. Di gim pembuka, pasangan Riska Anggraini dan Rinjani Kwinnara Nastine tampil berani, tapi harus menyerah tipis 8–9. Kekalahan kecil itu seperti percikan pertama dari kobaran besar: China terus menekan tanpa memberi celah.

Mohammad Zaki Ubaidillah sempat memberi perlawanan sengit melawan Liu Yang Ming Yu. Reli demi reli membuat penonton menahan napas,tapi meski usaha itu luar biasa, skor akhir 36–27 tetap berpihak pada China.

Set pertama kembali jadi pertarungan keras. Pasangan Daffa Edsel Pramono dan Alexius Ongkytama Subagio sempat unggul di awal, namun akhirnya tumbang dari Chen Jun Ting dan Liu Jun Rong dengan skor 30–45. Di set kedua, Riska/Rinjani membuka asa dengan keunggulan 9–5 atas Cao/Chen, tapi lagi-lagi, momentum itu buyar, seperti ombak yang pecah sebelum menyentuh pantai kemenangan.

Indonesia mencoba bangkit. Pasangan Thalita Ramadhani Wiryawan dan Zaki Ubaidillah turun di set ketiga dan keempat, memberikan perlawanan sekuat tenaga, namun keberuntungan belum berpihak. Harapan terakhir pun ada di tangan Muhammad Rizki Mubarok dan Raihan Daffa Edsel Pramono.

Pertandingan penentuan ini benar-benar menegangkan. Skor saling kejar-kejaran, setiap poin disambut dengan sorak dan doa dari tribun. Ketika angka menunjukkan 44–45, Indonesia hanya berjarak satu poin dari keajaiban. Tapi kok terakhir jatuh di sisi lawan. China menang tipis ,sangat tipis ,dan Indonesia harus puas menjadi runner-up dunia.

Sumber: