Tari Tradisional Indonesia Paling Populer
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beraneka ragam tradisi dan seni budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dan diwariskan secara turun temurun. Salah satunya adalah seni tari, yang merupakan sebuah ungkapan ekspresi jiwa pencipta gerak dengan gerak tubuh yang ritmis dan diiringi bunyi-bunyian sehingga mewudjudkan makna yang dalam serta unsur keindahan. Biasanya setiap tarian memiliki maknanya sendiri seperti untuk pertunjukan, tarian upacara, hiburan, pergaulan, dan kesenian. Berikut adalah 5 tarian tradisional Indonesia paling populer.
- Tari Saman
Tari tradisional ini berasal dari bumi Aceh yang sudah dikenal hingga ke mancanegara. Tari saman dibawakan oleh sekelompok penari yang jumlahnya ganjil dan mencerminkan sopan santun, kekompakkan, keagamaan, pendidikan, kepahlawanan serta kebersamaan. Selain sebagai sarana hiburan dan perlombaan, tari saman juga berfungsi sebagai media dakwah.
- Tari Piring
Tari tradisional yang menggunakan pelengkap tarian berupa piring ini berasal dari Minangkabau di Sumatera Barat. Piring yang ada pada kedua telapak tangan setiap penari diayunkan dengan sangat cepat namun serasi dan teratur. Tari piring sudah tidak lagi dipentaskan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa, namun sebagai hiburan bagi masyarakat umum.
- Tari Jaipong
Tari jaipong adalah tarian tradisional yang berasal dari Jawa Barat yang dikenal dengan gerakan-gerakan yang enerjik, unik, serta sederhana. Gerakannya seperti menggeol, gitek, dan goyang. Tarian ini dipentaskan sebagai sambutan untuk tamu penting, kerabat, maupun para tamu dalam pesta.
- Tari Kecak
Tarian tradisional khas Bali ini dipentaskan dalam kelompok yang membentuk lingkaran dengan gerakan yang cukup sederhana. Tari Kecak dipentaskan saat upacara keagamanan dimana para penari berdecak, menggerakkan kedua tangannya di udara, dan mengeluarkan suara “cak..cak..” berulang kali.
- Tari Serimpi
Tari Serimpi berasal dari Yogyakarta dan dikenal karena memiliki gerakan yang anggun dan lemah lembut. Dahulu tarian ini hanya boleh dipentaskan di lingkungan keraton dalam acara pengukugan sultan atau raja baru, serta acara kenegaraan di keraton. Namun seiring berjalannya waktu tarian ini boleh dipentaskan sebagai hiburan untuk masyarakat umum.