Jenis Penalty Card dalam dunia Badminton

Halo Sobat Badminton! Kembali lagi bersama Badminton Binus nih, nah kali ini Badminton Binus ingin membahas tentang jenis penalty card yang dikeluarkan dari kantong wasit pertandingan. Mau tau apa aja sih penalty card nya, dan pemain siapa aja yang sudah pernah kena penalty card dari wasit pertandingan? Nah pantengin aja artikel ini sampai habis ya!

  1. Kartu Kuning

Kartu kuning adalah kartu yang diberikan kepada pemain sebagai bentuk peringatan karena telah melakukan pelanggaran. Pemain yang mendapatkan kartu kuning ini biasanya melakukan pelanggaran-pelanggaran ringan seperti : melempar raket, meninggalkan lapangan tanpa izin, melewati bawah net, pelatih yang melakukan interupsi ditengah jalannya laga dan mengulur-ngulur waktu.

Karena sifatnya hanya bentuk peringatan, tidak ada hukuman yang berdampak pada pertandingan ketika si pemain mendapatkan kartu kuning.

Contoh Kasus :

Kasus pemberian kartu kuning pernah terjadi pada final putri Kejuaraan Dunia Bulutangkis BWF di Glasgow, Skotlandia tahun 2017 silam. Kala itu pertandingan final tunggal putri antara wakil India, PV Sindhu dan wakil Jepang Nozomi Okuhara.

Dalam pertandingan yang memakan waktu dua jam tersebut Sindhu berkali-kali mengulur-ulur waktu untuk memulihkan kelelahannya. Karena peringatan demi peringatan diindahkan akhirnya wasit pun mengelurkan kartu kuning sebagai ultimatum.

 

  1. Kartu Merah

Sama seperti kartu merah pada sepabola, kartu merah diberikan kepada pemain yang mengulang kembali pelanggaran usai mendapatkan kartu kuning, atau memang sengaja melakukan pelanggaran berat yang mengganggu jalannya pertandingan. Namun bedanya kartu merah pada bulutangkis tidak memberikan efek usiran seperti sepakbola.

Pemain akan terkena kartu merah jika berada di luar lapangan lebih dari 60 detik usai jeda interval, dan berada di luar lapangan lebih dari 120 detik usai jeda game pertama dan kedua, dan atau pada game kedua dan ketiga.

Ketika seorang pebulutangkis mendapatkan kartu merah maka pihak lawan akan mendapatkan satu poin cuma-cuma. Sebagai bentuk ultimatum tertinggi untuk tidak mengulang pelanggaran yang dibuat.

Contoh kasus :

Kartu merah pernah mewarnai partai semifinal Kejuaraan Dunia 2013 yang mempertemukan ganda campuran Zhang Nan/Zhao Yun Lei dan Tantowi/Liliyana.

Kala itu Zhang Nan mendapatkan kartu merah langsung dari wasit lantaran ngotot minta ganti baju ketika Liliayana hendak melakuan servis. Akhirnya poin Indonesia mendapatkan keuntungan dengan mendapatkan satu poin secara Cuma-Cuma.

  1. Kartu Hitam

Kartu Hitam adalah kartu pelanggaran tertinggi dalam bulutangkis. Kartu ini diberikan kepada tim atau pemain yang melalukan pelanggaran terberat, yaitu menciderai nilai-nilai fair play.

Selain itu seorang pemain juga bisa mendapatkan kartu hitam jika mendapatkan kartu merah keduanya. Namun kasus ini jarang ditemui, karena rata-rata kasus yang sudah terjadi mayoritas bermasalah karena fair play.

Hukuman bagi penerima kartu ini adalah diskualifikasi secara langsung.

Contoh Kasus :

Kasus kartu hitam atau black card yang paling fenomenal terjadi pada Olimpiade London 2012 silam. Tidak tanggung-tanggung ada delapan pemain yang mendapatkan kartu hitam dari wasit.

Salah satunya adalah pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Meiliana Jauhari. Kala itu mereka berhadapan dengan pasangan Korea Selatan Ha Jung Eun/Kim Min Jung untuk berebut posisi juara grup C.

Kedua tim baik Indonesia dan Korea Selatan mendapatkan kartu hitam dari wasit.

Alasannya kedua tim tidak menunjukan keinginan untuk menang pada pertandingan tersebut, atau yang biasa disebut ‘main sabun’ dikalangan netizen. Hal itu dilakukan agar terhindar dari pasangan nomor satu dunia kala itu wang Xiaoli/Yu Yang di perempat final. Jadi keduanya berniat kalah agar menjadi runner up grup dan mendapatkan tim yang lebih mudah di perempat final.

Setelah beberapa kali ditegur, kedua tim masih bermain asal-asalan. Akhrinya wasit pun mengeluarkan dua kartu hitam sekaligus dan mendiskualifikasi keduanya karena tidak sportif.