Mengubah Bisnis Manual Menjadi Bisnis Autopilot yang Menguntungkan
Masih bisakah bisnis dijalankan manual? Masih sanggupkah owner mengelola seluruh aktivitas operasional? Apakah bisnis yang dijalankan secara manual dapat memberikan peluang bagi owner untuk membangun bisnis lainnya?. Pertanyaan tersebut seringkali menjadi pertimbangan para bisnis owner. Ketika bisnis dijalankan secara manual, maka owner harus mampu meluangkan waktunya untuk mengelola bisnis dari segi apapun, baik itu pengelolaan operasional, keuangan, sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Dengan begitu, bisnis yang dijalankan secara manual seringkali dianggap tidak efisien dikarenakan penggunaan resources yang tidak tepat sehingga menjadikan bisnis tidak efektif dalam mencapai tujuannya. Selain itu, bisnis yang dijalankan secara manual akan memakan waktu yang lama sehingga cenderung menghambat operasional bisnis dan menyebabkan kinerja bisnis yang tidak optimal.
Kalau begitu, bagaimana caranya untuk suatu bisnis dapat lebih efisien, efektif dan optimal? Nah, untuk mencapai hal tersebut, bisnis owner bisa mempertimbangkan bisnisnya untuk menerapkan sistem autopilot. Artinya, sistem autopilot pada bisnis mengharuskan owner untuk memiliki karyawan yang dipercaya untuk mengelola tiap divisi pada bisnis tersebut. Maksud dari ‘dipercaya’ adalah owner tidak perlu mengelola divisi tersebut lagi dikarenakan sudah digantikan dengan para karyawan. Dengan begitu, owner hanya perlu mendapatkan laporan setiap bulannya terkait kinerja dan profitabilitas yang dihasilkan oleh bisnis nya. Penerapan sistem autopilot pada bisnis bisa dilakukan ketika bisnis sudah dianggap stabil sehingga owner bisa melepaskan aktivitas bisnis kepada karyawannya dan tidak campur tangan lagi terhadap aktivitas bisnisnya. Selain itu, penerapan sistem autopilot memungkinkan owner untuk terjun ke bisnis lainnya atau membuka cabang sehingga bisnis owner dapat semakin maju. Nah, untuk mengetahui lebih lanjut terkait manfaat sistem autopilot dan proses perubahan bisnis manual menjadi sistem autopilot yuk simak penjelasan berikutnya!
Dari argumentasi diatas kita mengetahui bahwa perubahan bisnis manual menjadi bisnis autopilot memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan, dimana Bisnis Autopilot dinilai dapat memberikan keuntungan operasional yang lebih karena nilai efektivitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Selain itu penerapan Bisnis Autopilot memberikan manfaat lainnya, diantaranya;
- Fleksibel
Bisnis Autopilot dinilai fleksibel bagi perusahaan karena dapat dikerjakan dimanapun tidak perlu selalu datang ke kantor dan kegiatan bisnis dapat dipantau melalui sistem. Selain itu juga, menjalankan bisnis ini dapat memberikan peluang waktu yang lebih banyak untuk melakukan kegiatan lain seperti menyalurkan hobi, bersosialisasi dan lainnya.
2. Mendatangkan Pencapaian Keuntungan
Bisnis Autopilot memiliki perputaran finansial yang cukup tinggi, hal tersebut dikarenakan adanya sistem yang terus bekerja setiap saatnya hal ini menjadikan perusahaan mendapatkan passive income. Selain itu juga, Bisnis Autopilot yang digerakkan oleh sistem tidak terus harus dilakukan pemantauan secara berulang sehingga dapat membuka penciptaan peluang bisnis baru atau pengembangan bisnis ke level lebih tinggi.
3.Sebagai Warisan Bisnis Keluarga
Hal tersebut dikarenakan Bisnis Autopilot terus berjalan tanpa perlu penanganan dari pemilik perusahaan, sehingga perputaran bisnis dapat terus berjalan. Hal ini dapat dikatakan sebagai warisan keluarga karena dapat diturunkan kepada generasi penerus selanjutnya.
Dalam membangun bisnis autopilot, terdapat lima tahapan untuk merubah bisnis manual tersebut menjadi bisnis autopilot, antara lain:
- Pembuatan Blueprint Perusahaan
Blueprint perusahaan digunakan sebagai pedoman dalam membangun suatu bisnis. Semakin jelas blueprint yang diterapkan perusahaan, maka akan semakin mempermudah jalannya suatu bisnis tersebut. blueprint perusahaan disini merangkum 4 hal yang perlu diterapkan, yaitu penguasaan tujuan, penguasaan keuangan, penguasaan waktu, dan penguasaan pelayanan.
- Penyusunan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran (marketing) adalah hal yang harus dipikirkan dan diterapkan oleh perusahaan guna memperlancar suatu bisnis. Apalagi, jika perusahaan memanfaatkan penggunaan digital juga. hal itu akan semakin membantu perusahaan dalam bersaing bersama para kompetitor.
- Penanaman Pengaruh
Pada tahap ini, perusahaan harus membuat visi dan misi, budaya, KPI, SOP, struktur organisasi, dan job description yang jelas. Hal itu dilakukan untuk dapat memberikan pengaruh kepada para karyawan.
- Pembentukkan Tim yang Baik dan Kuat
Pembentukan tim ini harus dilakukan untuk mendukung jalannya bisnis autopilot tersebut. Tanpa adanya tim yang solid dan profesional, bisnis autopilot akan sulit untuk dijalankan. Sebab, bisnis autopilot akan dijalankan oleh para tim tersebut tanpa perlu pengawasan dari pemiliknya.
- Evaluasi Bisnis Terus-Menerus
Evaluasi atau perbaikan ini harus dilakukan untuk mengetahui apakah bisnis autopilot yang dijalankan masih ada kekurangan dan kesalahan atau tidak. Apabila sistem dan karyawan dari bisnis tersebut belum sesuai, maka perusahaan harus melakukan perbaikan guna mempertahankan bisnis yang ada.
Disusun Oleh Divisi Entrepreneurship, Kemanggisan
- Linda Dwi Kamilia
- Nabila Oktaviani
- Nurul Yanuaristy
Referensi:
Nusantara, W. N. (2022). “Strategi Tepat Membangun Bisnis Autopilot”. Diakses dari https://www.qubisa.com/article/membangun-bisnis-autopilot, pada 2 Desember 2022, pukul 00.10 WIB.
Mediaindonesia.com. (2022, July 14). “Pengelolaan Bisnis secara Manual Hambat Pengusaha Makanan dan Minuman”. Diakses dari https://mediaindonesia.com/nusantara/506706/pengelolaan-bisnis-secara-manual-hambat-pengusaha-makanan-dan-minuman Pada 2 Desember 2022, pukul 13.21 WIB.
Dymas Domo Academy. 2021. “5 Fase Dalam Membangun Bisnis Autopilot”. Diakses dari https://domoacademy.com/bisnis-autopilot/, pada 2 Desember 2022, pukul 14.34 WIB