Bisnis Pariwisata Sebagai Media Pelestarian Budaya

Seperti yang sudah diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 17.508 pulau dan dihuni dengan lebih dari 360 suku bangsa. Wilayah yang luas ini membuat Indonesia kaya akan keragaman budaya, tradisi, agama, dan adat istiadat. Indonesia memiliki 1.239 warisan budaya yang tidak boleh hilang satu-pun karena perubahan zaman. Sehingga, salah satu media yang dapat dijadikan bahan untuk melestarikan budaya adalah pariwisata. 

Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar Indonesia. Dari banyaknya kekayaan yang ada, Indonesia juga memiliki alam indah yang dapat menjadi nilai jual untuk bangsa. Pariwisata yang membawa nilai budaya Indonesia disebut pariwisata budaya. Pariwisata budaya ini membawa dua pemanfaatan dalam pelestarian, budaya dan kekayaan alam Indonesia. Pariwisata budaya juga tidak hanya disuguhkan untuk pendatang dari luar negeri, turis lokal juga dapat menikmati kekayaan budaya dan alamnya sendiri.

Budaya yang dapat menjadi potensi untuk pariwisata sangat banyak, baik yang sering terlihat di layar kaca maupun tidak. Dari sabang sampai Merauke, terdapat budaya yang berbeda sesuai dengan wilayah dan kondisi geografisnya. Contohnya dari Bali, turis dapat menikmati tarian khasnya yaitu Tari Kecak dan mengetahui upacara pembakaran jenazah agama Hindu, yang ada yaitu Ngaben. Beralih ke daerah Jawa, terdapat juga festival menarik yang menjadi ciri khas daerah, seperti Festival Karapan Sapi dari Madura, dan Festival Budaya Dieng dari Jawa Tengah.

Selain itu, di beberapa pelosok negeri terdapat upacara penyambutan kepada pendatang baru yang memasuki kawasan tersebut. Seperti Tari Ajat Temuai Datai dari Suku Dayak, Upacara Tetek Pantan dari Kalimantan Tengah, dan Henge’do dari pulau Sumba. Upacara menyambut pendatang ini memiliki makna yang luas, diyakini oleh masyarakat setempat bahwa upacara tersebut menolak bala dan merupakan penghormatan kepada kepada pendatang supaya membina hubungan yang baik dengan warga sekitar. 

Contoh – contoh budaya diatas menjadi ciri khas menarik turis untuk datang ke wilayah Indonesia. Pendatang juga jadi lebih memahami dan mempelajari tentang budaya yang ada. Marketing lewat mulut ke mulut tentang keindahan Indonesia mengacu untuk pendatang berlibur ke Indonesia. Namun, sejak 2020 silam Covid-19 datang ke Indonesia sehingga pemerintah harus membatasi mobilitas masyarakat yang sangat berdampak pada industri pariwisata. Ekonomi terjun bebas, apalagi masyarakat yang tinggal di pelosok negeri. Namun tetap diharapkan bahwa Budaya Indonesia tidak luntur karena Covid-19 datang, budaya Indonesia harus tetap hidup dalam kondisi apapun, dan masyarakat Indonesia-lah yang memikul tanggung jawab untuk menjaga kekayaan bangsa Indonesia ini. 

Vida Nurul Ashafi
Divisi Public Relation Bekasi