Bisnis Low Budget : Jamu Tradisional

Sejak dulu, Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya yang menghasilkan banyak macam tanaman dan rempah unggulan. Hal ini dimanfaatkan oleh nenek moyang kita  untuk meracik obat  karena bersifat alami sehingga meminimalisir efek samping. Ramuan herbal yang biasa disebut jamu ini berasal dari berbagai macam tanaman dan memiliki manfaatnya masing – masing, mulai dari kesehatan sampai kecantikan. Keberadaan jamu ini sudah diakui bahkan sejak 1300 tahun yang lalu, tepatnya pada Zaman Kerajaan Mataram.

Biasanya jamu dijual keliling dengan cara digendong menggunakan bakul yang terdiri dari beberapa botol ramuan.  Namun seiring berkembangnya zaman, pandangan saat ini seakan meninggalkan jamu sebagai ramuan kuno belaka. Generasi Milenial lebih suka mengonsumsi minuman yang rasanya manis dan menarik karena dinilai lebih modern. Padahal dengan mengonsumsi jamu bukan berarti konsumen tersebut adalah orang yang kuno. Oleh sebab itu keberadaan jamu dipasaran semakin berkurang.

Nah, produsen jamu yang masih sedikit ini sebenarnya menciptakan peluang bagi entrepreneur muda yang masih mau mencoba untuk berbisnis. Mengapa? Karena bisnis ini hanya membutuhkan modal yang tidak  besar dan sesuai kondisi saat ini yang mana  mengharuskan setiap orang untuk mempertahankan kesehatannya terutama imunitas pada tubuh.

Agar jamu tradisional ini bisa berkembang dan bersanding dengan kemajuan zaman dibutuhkan pemahaman tentang perilaku pasar dan disesuaikan dengan permintaan yang ada. Saat ini perilaku konsumtif berasal dari generasi muda sehingga penyesuaian jamu terhadap golongan muda harus lebih diperhatikan agar bisa diterima di pasar. Hal yang simple dan unik dapat menarik perhatian konsumen karena cara mengonsumsi yang mudah misalnya produk dalam bentuk bubuk, sirup, permen, makanan ringan, atau dijual sebagai minuman jadi dengan menggunakan beragam topping untuk menambahkan kesan modernya. Kombinasi dengan bahan – bahan lain juga dianjurkan karena hal ini merupakan inovasi sehingga jamu juga bisa berkembang, namun penambahan bahan lainnya harus disesuaikan dan dipertimbangkan agar tidak mengurangi manfaat dari jamu itu sendiri.

Selain menjadi obat atau ramuan herbal, ada beberapa jenis jamu yang ternyata bisa digunakan untuk kecantikan loh! Misalnya saja jamu beras kencur, kunyit asam, sinom, dan masih banyak lagi. Agar lebih menarik, akan lebih baik jika diberikan juga fakta – fakta seputar produk jamu agar konsumen terpikat dengan manfaat yang ada.  Peluang untuk menggapai ekspektasi konsumen juga didukung dengan bagaimana cara pengemasan produk, apalagi dengan kondisi saat ini dimana orang – orang lebih bangga menggunakan atau mengonsumsi produk luar dibandingkan dengan produk dalam negeri sendiri. Padahal produk dalam negeri juga tidak kalah bagusnya dengan produk luar.

Referensi :

Florencia Putridamni

Divisi Public Relation Alam Sutera