Potensi Bisnis Dalam Mitos dan Folklore Nusantara

Tidak sedikit dari kita yang mengenal tokoh Gatotkaca. Seorang satria yang gagah, berotot kawat dan bertulang besi. Banyak dari kita mengenal tokoh ini melalui media massa, mulai dari kartun, serial sinetron, dan bahkan dari film dan gim. Berawal dari kisah sastra kuno Mahabharata, Gatotkaca berhasil mempertahankan reputasinya dari perkembangan zaman, dan menjadi tokoh yang semakin terkenal, meninggalkan tokoh-tokoh Mahabharata lain, yang semakin terlupakan.

Dalam era internet dan media massa, prospek bisnis dalam bidang entertainment terlihat semakin menggiurkan. Dalam prospek perfilman saja contohnya, jumlah penonton bioskop Indonesia meningkat lima kali lipat dari tahun 2015 ke 2018. Selain dunia perfilman, industri entertainment memiliki banyak muka lain. Bila dipantau dari Disney, pendapatannya bukan hanya dari perfilman dan bioskop. Revenue stream terbesar kedua Disney adalah dari produk merchandise dan taman bermain Disney. Sumber pendapatan Disney yang lain berupa penjualan konten dan licensing dari karakter orisinilnya.

Bidang entertainment bisa menjadi peluang yang semakin bagus dalam pasar Indonesia, karena film-film Indonesia cukup laris dalam negeri. Judul film orisinal Indonesia menempati 40% dari total film yang beredar dalam negeri, dengan jumlah penonton yang meningkat sekitar 17% setiap tahunnya.

Dari segala data yang sudah dibahas di atas, sudah jelas bahwa industri entertainment layak digarapi. Namun untuk membuat sebuah judul menjadi lebih menarik, kita bisa memanfaatkan tokoh-tokoh mitos dan sastra kuno Indonesia, layaknya Gatotkaca. Selain Gatotkaca dalam kisah Mahabharata, Negara kami memiliki ratusan kisah lain, yang berasal dari berbagai macam budaya yang berbeda. Setiap kisah dan karakter dapat memberikan pesan dan makna mendalam, dan bisa dijadikan sebagai dasar inspirasi untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap tokoh-tokoh orisinal Indonesia.

Nusantara memiliki harta berharga dalam rupa puluhan kisah dan legenda menarik yang bisa dijadikan pelajaran moral. Walau kisah-kisah ini telah kehilangan minat dan ketenaran karena perkembangan zaman, relevansinya tidaklah hilang sampai sekarang. Ide bisnis ini bukan hanya menarik karena peluang revenue-nya, namun juga sudah menjadi tanggung jawab bagi kita– para penduduk Nusantara, untuk melestarikan budaya kita.

Source:

https://www.investopedia.com/how-disney-makes-money-4799164

https://www.statista.com/statistics/193140/revenue-of-the-walt-disney-company-by-operating-segment/

https://www.its.ac.id/news/2020/03/29/menyoal-kualitas-film-indonesia-layak-kah/

https://ekonomi.bisnis.com/read/20190103/12/875095/bisnis-bioskop-tahun-ini-makin-moncer

https://indonesia.go.id/ragam/seni/sosial/tren-positif-film-indonesia

https://katadata.co.id/herisusanto/berita/5e9a551515805/tumbuh-pesat-indonesia-pasar-potensial-bagi-industri-film

 

Owen Tan Sutrisno
Divisi Information Media Alam Sutera