Bisnis Tanaman Hias yang Menjanjikan di Tengah Pandemi Covid-19
Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Feby Deru didampingi Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya melihat potensi dan perkembangan usaha tanaman hias dari Idaman Tani yang berlokasi di Jalan Lintas Inderalaya. Di Idaman Tani ini tersedia beragam tanaman hias seperti kaktus, bunga antarium, lidah mertua, anggrek berbagai jenis, ande-ande lumut, jenggot dewa, begonia, dan lainnya.
“Usaha tanaman hias bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga jika ditekuni dengan benar,” kata Feby
Deru sembari asik memilih-milih tanaman yang akan dibeli. Sebab dimasa pandemi Covid-19 ini berimbas pada semua sektor. Sehingga menyebabkan sebagian besar orang kehilangan pekerjaan dan berdampak pada ekonomi.
“Selama pandemi Covid-19 banyak orang kehilangan pekerjaan, bahkan ada yang beralih profesi,” cetusnya.
Maka dengan melakukan usaha apa pun asalkan halal untuk memperoleh penghasilan bagi keluarga itu bagus.
“Saya pikir usaha tanaman hias ini bisa menjadi alternatif, asalkan ditekuni dengan giat dan tidak begitu terpengaruh dengan situasi apa pun”, ungkapnya.
Berkebun dan bercocok tanam tanaman hias juga dilakukannya untuk mengisi waktu selama pandemi Covid-19. Dia mengatakan, bahwa kaum perempuan umumnya suka berkebun dan bercocok tanam. Biasanya dengan memanfaatkan pekarangan rumah yang ada. Menurutnya, bercocok tanam, tanaman hias bisa diterapkan untuk mengisi waktu selama harus berdiam diri di rumah.
“Ini saya juga membeli tanaman hias yang akan saya tanam di rumah, ada anggrek, ande-ande lumut, jenggot dewa, juga begonia,” ujarnya.
Sementara itu, Hastuti pemilik usaha tanaman hias dari Idaman Tani mengungkapkan usaha tanaman hias yang ditekuninya tak terpengaruh secara signifikan selama pandemi Covid-19. Bahkan bisa dibilang justru selama pandemi Covid-19 bercocok tanam tanaman hias makin digandrungi masyarakat.
“Alhamdulillah, usaha kami bisa dikatakan stabil dan meningkat. Pernah saja dalam satu hari saat pasokan bibit tanaman hias datang dari Bandung, langsung habis diborong pembeli,” ceritanya.
Ia pun membeberkan, bahwa untuk penghasilannya pernah sampai Rp 40 juta rupiah, biasanya rata-rata per bulan sekitar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta rupiah. Tak dapat dipungkiri, meski secara luas Covid-19 mengakibatkan lumpuhnya perekonomian bagi semua orang, namun bagi Hastuti justru merupakan berkah tersendiri untuknya. Menurutnya, meningkatnya peminat tanaman hias salah satunya akibat diterapkan sistem work from home (WFH) bagi pekerja baik instansi pemerintah maupun swasta.
“Orang-orang yang biasanya bekerja setiap hari, sejak diterapkan sistem WFH mereka sebagian besar lantas mengisi kegiatannya di rumah dengan bercocok tanam tanaman hias. Bunga krisan paling banyak disukai pembeli,” bebernya.
Peminat tanaman hias milik Hastuti tak hanya berasal dari Ogan Ilir saja, melainkan dari berbagai wilayah di Sumsel, seperti Palembang, Mesuji,Tugu Mulyo, Gelumbang, dan Prabumulih.
Sumber : https://tribunsumselwiki.tribunnews.com/
Katon
Divisi IM Kemanggisan