Ketika “Brand Lokal” Menjadi Sebuah Gerakan

Untuk saat ini masyarakat tidak lagi malu untuk mengenakan brand local,karna dia merasa brand local saat ini lebih bagus dari brand luar terutama di bidang fashion,meskipun banyak beberapa hambatan yang dimiliki brand local salah satu hambatan bagi UMKM bertumbuh, karena belum adanya kesadaran akan brand, padahal ini adalah kunci strategis dan unsur pembeda agar mereka bisa sustain. Itu sebabnya dibutuhkan gerakan yang benar-benar fokus memberdayakan dari sisi brand,” kata Arto Biantoro.

Kalau dipikir, benar juga apa yang disampaikan Mas Arto –demikian saya memanggilnya. Terutama dengan fenomena hari ini, ketika komunikasi produk bisa disampaikan dengan ribuan channel dan cara, maka brand adalah publisher yang membangun persepsi di tengah pasar. Langgeng atau tidak sebuah UKM, ditentukan dari seberapa jauh penetrasi brand mereka dibangun.
Terlebih data hari ini menunjukkan, bahwa rasio pengusaha di Indonesia hanya 3,1%, kalah dengan tetangga seperti Singapura, Thailand dan Malaysia, apalagi kalau mau mengejar syarat sebagai negara maju yang rasionya mencapai 14%, maka pekerjaan rumah untuk UKM masih sangat panjang dan butuh dukungan berbagai pihak.

Pemikiran inilah yang membawa host dari program Brand Adventure di MetroTV ini, kemudian menggagas Indonesia Brand Activists Network (IBAN), perkumpulan yang terdiri dari 44 aktivis brand dari 30 kota di Indonesia. Proses pendiriannya ditandai hari pahlawan, bertempat di Meeting Room Indonesian Design Development Center Jakarta pada 11-13 November 2019.

Tujuan pertama dari pertemuan ini, adalah konsolidasi dan penyamaan ide, bahwa semua peserta yang ditunjuk sebagai aktivis, memiliki visi untuk melakukan gerakan yang sama, yakni memberdayakan UKM dari sisi Brand di daerahnya masing-masing. Dan nampaknya tidak terlalu sulit proses transformasinya, karena sebagian besar para aktivis yang terpilih dalam networking ini, memang pada dasarnya sudah memiliki program serupa dengan pendekatannya masing-masing.

Sumber :https://www.kompasiana.com/arifrahman/5e5c7455d541df2dab1f36c2/ketika-brand-lokal-menjadi-sebuah-gerakan