Bill Gates ? Bagaimana dia Membangun Bisnisnya ?
Seperti yang kita ketahui, sosok Bill Gates terkenal sebagai orang terkaya nomor 1 di dunia yang sukses membangun perusahaan Microsoft yang sering kita gunakan sampai sekarang ini. Meski tidak memiliki gelar akademis yang tinggi, Bill Gates mampu membuktikan bahwa intelektualitas tidak hanya bisa didapat melalui bangku pendidikan saja, tapi juga bisa dari intuisi dan pengalaman diri.
Berikut ini tips dari Bill Gates, tenting bagaimana membangun bisnis yang ideal.
- Jangan Batasi tempat munculnya ide
Prisip Bill Gates, biarkan ide muncul dari mana saja, dari siapa saja. Perusahaan bisa menciptakan terobosan bukan hanya karena pemikiran petingginya saja, tapi bisa juga dari karyawan tingkat rendah. Biarkan setiap anggota tim kalian membuat konsep yang liar dan brilian.
- Kuasai Kemampuan Utama Tanpa Perlu Menjadi Master
“Cara terbaik untuk menyiapkan diri menjadi seorang programmer adalah dengan menulis barisan kode, dan cara untuk belajar membuat program yang terbaik adalah dengan mempelajari program baik apa yang sudah dihasilkan. Pada kasus saya, saya mendatangi tempat sampah di Computer Science Center, mengambil kertas-kertas yang dianggap sampah oleh programmer di situ dan membuat daftar mengenai sistem operasi mereka.”
Berdasarkan hal diatas, maka jelas bahwa Bill Gates bukan seorang master coding yang ahli. Namun dia memahami betul proses dan metode untuk membuat software yang baik serta bagaimana mengemas dan menjualnya ke pasar. Oleh karena itu, kita tidak perlu untuk menjadi expert dalam suatu hal, namun paling tidak kita memahami betul esensi dari teknis bisnis yang kita jalankan.
- Ciptakan Budaya Kompetitif
Di perusahaan Microsoft yang Bill Gates jalankan, dia mendorong adanya kompetisi internal dalam perusahaannya. Hal ini juga tercantum dalam Core Values, bahwa budaya kerja sebuah startup sepenuhnya ada di tangan kita sang pemilik perusahaan, dimana kita yang akan menciptakan budaya dan sauna kerja di perusahaan kita sendiri. Selain untuk kebaikan konsumen dan karyawan yang kita punya, budaya kerja startup yang sehat dan nyaman akan menjadi salah satu asset berharga bagi kita sang pemilik perusahaan.
- Hemat
Microsoft adalah salah satu perusahaan high-tech yang sukses, yang tidak mendistribusikan keuntungan mereka pada para pemegang saham. Bill percaya bahwa keuntungan yang Microsoft hasilkan akan memberikan kontribusi lebih besar kepada pemegang saham, jika itu diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan, bukan dibagikan dalam bentuk dividen. Walau pada akhirnya, hingga tahun 2003, Microsoft dikabarkan mengeluarkan dividen pertama mereka (startupbisnis.com)
- Mendengarkan
Bill Gates tidak pernah menganggap sepele kritik dan komentar terhadap yang dilontarkan konsumennya. Hal yang membuatnya senang adalah komplain dari pelanggan. Komentar-komentar tersebut dianggap sebagai bahan evaluasi kinerja tim dan produknya. “Your consumers who most unhappy are the largest source for you to learn”, itulah yang diungkapkan Bill Gates.