Aikido dan Nusantara

Aikido (合気道(Aikidō)) merupakan salah satu seni bela diri dari negeri sakura yang pertama kali diperkenalkan oleh Morihei Ueshiba (1883-1969) atau lebih dikenal dengan sebutan “O Sensei”. Aikido juga mempunyai arti yaitu “”the Way of unifying (with) life energy” atau “the Way of harmonious spirit”, yang menekankan harmonisasi dan keselarasan antara energy yang berada di dalam diri seseorang dengan energy alam semesta. Sumber ilmu gerakan-gerakan dalam Aikido berasal dari berbagai bela diri, seperti ilmu Jojutsu (ilmu tongkat), ilmu Kenjutsu (ilmu pedang), dan Daitoryu Jujutsu (ilmu beladiri aliran Daito). Bela diri ini didominasi dari Daito Ryu Aiki-Jujutsu (ju-jutsu). Aikido juga tidak mengenal sistem pertandingan atau kompetisi. Bela diri tersebut menyebar dengan cepat ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari sejarah masuknya Aikido, pelopor dari Aikido Indonesia, dan perkembangan organisasi-organisasi yang berkaitan dengan Aikido.

 

Aikido pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1970-an bersamaan dengan kembalinya para putera Indonesia yang lulus dari sarjana Jepang yang disekolahkan pemerintah RI sebagai akibat dari pampasan perang Jepang berdasarkan informasi lisan (penuturan). Kemudian, perkembangan Aikido di Indonesia secara organisasi telah diorganisir oleh yang juga berpotongan yayasan, yaitu “Yayasan Indonesia Aikikai” atau “YIA” pada tahun 1984. Lalu, pada tahun 1986, lahirlah 3 dojo Aikido yang dikenal apda masa itu, diantaranya (Slipi-Kemanggisan, Menteng, dan Manggarai) di Jakarta dan 1 di Surabaya. Pelatih yang aktif pada masa itu adalah Mansyur Idham (DAN 1), Achmad Mahbub (DAN 1), dan Surabaya dipercayakan kepada Prawira W (KYU 1). Selanjutnya, tahun 1987, lahirlah 7 orang Yudansha pertama (DAN 1) di Indonesia, termasuk Sensei Ferdiansyah. Pada tahun  selanjutnya, tepatnya 1988, Koordinator Kepelatihan dan pelaksanann Ujian Tingkat dipercayakan kepada Ferdiansyah dan ketua umum diamanatkan kepada Dr. Dono Iskandar. Pada tahun 1990, didatangkanlah pelatih professional dari Jepang untuk pertama kalinya melalui program JOCV – JICA, Hiroaki Kobayashi, DAN III untuk 2 tahun.

 

Kemudian, dojo percontohan yang dikembangkan oleh Sensei Ferdiasyah mulai terbentuk dengan solid, yang dimana dikembangkan di kalangan mahasiswa untuk pertama kalinya (terdiri atas 3 dojo). Kemudian, dojo tersebut mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mulai tersebar ke seluruh Indonesia menjadi 12 dojo (1 dojo Bandung, 1 dojo Surabaya, 1 dojo Sumbawa, 9 dojo Jakarta). Tahun 1993, Sensei Ferdiansyah (DAN III) memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai koordinator Kepelatihan dan Penguji utama pelaksanaan ujian dan meninggalkan YIA setelah aktif selama 7 tahun sejak 1986. Kemudian lahirlah yayasan KBAI dari Perguruan Aikido Indonesia yang dipimpin oleh Sensei Ferdiansyah. Perguruan Aikido Indonesia, KBAI tercatat di Dojo Finder sebagai wakil Indonesia satu-satunya. Selanjutnya tahun 1999, Perguruan Aikido Indonesia-KBAI diakui sebagai satu-satunya wakil Indonesia yang menghadiri perhelatan besar Aikido di Jepang. Acara pemimpin organisasi dari berbagai negara untuk hadir dalam penobatan Doshu (Pemimpin Dunia) Aikido.

 

Lalu, perkembangan periode Aikido dibantu melalui film-film yang diperankan oleh Steven Seagal sejak 1992. Kemudian pada tahun 1996, Aikido berkembang dengan sangat pesat dan menyebar ke seluruh kalangan di berbagai daerah khususnya di ibukota, Jakarta. Popularitas Aikdio mempengaruhi minat masyarakat dalam berbisnis dan berdagang di bidang Aikido, termasuk dalam bidang keilmuan. Akan tetapi, sejak tahun 2000, banyak dojo yang buka di berbagai daerah tanpa akar yang jelas, apalagi legitimasi dan kualitas dari pelatih Aikido juga dipertanyakan oleh berbagai pihak. Hal ini dapat membuat banyak orang ataupun pihak memiliki tafsiran yang salah terhadap Aikido kedepannya. Seharusnya masyarakat ataupun pihak dapat mengamati dan memilah apa yang mereka ingin capai kedepannya. Dasar dari hal yang salah dapat menyebabkan pondasi yang lemah, yang mana tentu saja akan menghasilkan arah yang salah juga. Padahal apa yang kita tekuni dan terapkan dalam diri kita sendiri akan berdampak pada pengembangan diri kita dan perkembangan kemampuan kita di masa depan nantinya.

 

Sumber:

http://aikidokbaifoundations.blogspot.com/2012/12/sejarah-aikido-di-indonesia.html

http://infobeladiri.blogspot.com/2015/12/berbagai-aliran-beladiri-aikido-di.html

http://khunaifi.simplesite.com/430899808

http://p2k.mputantular.ac.id/ind/120-17/Aikido_84713_mputantular_p2k-mputantular.html

Wilson Christian