Aikido : Apakah berguna untuk mempertahankan diri?

Aikido adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang dan diciptakan oleh seseorang yang bernama Ueshiba Morihei, seorang ahli beladiri yang mempelajari Daito-Ryu Aiki-Jujutsu, aliran yang berfokus pada kuncian sendi dan melempar dengan membalikkan kekuatan musuh. Ueshiba Morihei pun memiliki beberapa pengalaman spiritual yang membawa perubahan bagi pandangan hidupnya, sebuah prinsip yang ia terapkan sebagai dasar dari beladiri Aikido, yaitu untuk memberikan kasih dan belas kasihan kepada lawan.

Aikido tidak mengajarkan seseorang untuk menggunakan kekuatan mereka sendiri tetapi untuk memanipulasi kekuatan lawan, menjadikan seni bela diri ini sebagai pilihan yang menarik bagi seseorang yang ingin mempelajari cara untuk mempertahankan dirinya sendiri. Tetapi seperti semua hal, Aikido memiliki kelemahan dari segi pertahanan diri.

Kelemahan itu terdapat pada lingkungan pelatihan Aikido itu sendiri. Sebab pelatihan biasanya dilakukan dalam lingkungan yang terkontrol, tidak mudah bagi para guru ataupun murid untuk menirukan sebuah situasi yang memerlukan pertahanan diri. Ada banyak hal yang tidak terduga dalam situasi seperti itu dan apa saja bisa terjadi dan hal-hal itu tidak bisa direplikasi. Dikarenakan hal ini, terdapat kemungkinan bahwa sang pelajar Aikido bisa memiliki kepercayaan yang berlebih kepada teknik-teknik yang ia pelajari dan oleh sebab itu mereka tidak menggunakan kewaspadaan yang cukup untuk menggunakkan teknik-teknik ini kepada seorang penyerang.

Terlepas dari hal itu, Aikido juga memiliki keuntungannya tersendiri. Aikido memiliki teknik-teknik yang bisa sangat berguna untuk pertahanan diri jika digunakan dengan tepat. Sebagai contoh, terdapat teknik yang bernama Kotagaeshi dimana tangan sang penyerang dipelintir dan dilempar ke tanah. Teknik ini bisa efektif jika badan sang penyerang bisa dijatuhkan, lalu diikuti dengan sebuah kuncian tangan[1].

Sebagai kesimpulan, Aikido bisa menjadi sebuah ilmu bela diri yang efektif untuk pertahanan diri, jika digunakan dalam konteks itu serta dengan waspada melakukan teknik-teknik yang sesuai untuk melumpuhkan lawan.

Valentino Albert Hien Suak