Kenapa Belajar Beladiri Bukan Sekadar Hobi?

Di jaman  modern seperti terutama di kota Jakarta, sangat jarang kita temui konflik dijalanan yang berakhir dengan perkelahian. Hampir setiap masalah yang kita temui dijalanan dapat diselesaikan dengan kepala yang dingin, tepat pada akar masalah, dan berakhir dengan solusi yang baik.

Akan tetapi, bagaimana jika di suatu ketika kita mendapati diri sedang berada situasi dimana orang yang sedang berseteru dengan kita bersiap-siap meluncurkan sebuah ‘Bogem’ yang mungkin, bisa jadi, pasti, atau siapa tahu akan mendarat tepat diwajah kita ?

Bukankah sebaiknya kita harus dapat menyelamatkan diri atau jika memungkinkan kita dapat melawan balik. Kita tidak harus terpancing suasana dan ikut dalam perkelahian yang dapat menimbulkan luka. Lalu ? Bagaimana jika konflik yang terjadi hanya karena kesalahpahaman saja ? Bukankah perkelahian tersebut menjadi sesuatu yang tidak “worth” untuk dilakukan? Atau bisa saja kita menghindari perkelahian tersebut dengan cara yang yang lebih baik.

Konflik yang berujung perkelahian akan dapat diselesaikan apabila kita dapat bersikap tenang, tetap fokus, dan tentu saja harus memahami pergerakkan dan jarak antara tubuh kita dan lawan. Semua itu dapat dilakukan apabila kita terbiasa untuk tetap tenang dan dapat memberikan reflek yang tepat, menjaga jarak tetap aman, serta tahu akan batasan tubuh kita jika kita menguasai beladiri.

 

Aikido sebuah olahraga dan beladiri dapat menjadi solusi dari setiap masalah yang kita bahas tadi. But how? Dalam prinsip beladirinya, Aokido menerapkan untuk tidak menyakiti lawannya, menjaga keharmonisan, mengarahkan, bertahan, dan bukan untuk mendominasi lawan. Aikido bukan sebuah beladiri yang agresif seperti pada beladiri umummnya yang terdapat pukulan dan tendangan, tetapi dengan membalikkan dan mengarahankan tenaga lawan sehingga ‘combat’ yang terjadi dapat berakhir tanpa harus meluncurkan sebuah kepalan tangan di wajah seseorang.

Dengan menjaga tubuh dan pikiran kita untuk tetap sadar, mengarahkan dan menggunakan momentum lawan bukannlah hal yang sulit untuk kita lakukan, bahkan jika dengan tubuh yang lebih kecil dari lawan kita. Bertindak cerdas, mampu menjaga jarak, dan dapat melakukan eksekusi dengan teknik yang tetap adalah kunci bagaimana Aikido dalam menghentikan serangan lawan.

 

 

Disisi lain, kita juga dapat bersikap tenang dengan kepala dingin, serta tetap menjaga kepercayaan diri kita didepan lawan menjadi poin tambahan juga untuk kita. Praktisi Aikido harus dapat tetap focus pada arah serangan lawan yang datang, mengambil langkah, serta melakukan eksekusi teknik yang tepat. Ini membuat Aikido menjadi beladiri praktikal yang tidak harus sepenuhnya melukai lawan, tetapi untuk membuat peluang bagi kita untuk mengurangi damage (red: kerusakan) pada diri kita dan lawan.

Bukankah sekarang saatnya bagi kita untuk belajar mempertahankan diri dari hal-hal yang tidak diinginkan ? Knowing what to do is better than panic and act brute.