MAHASISWA MARKETING COMMUNICATION BELAJAR MENYAMPAIKAN BERITA DUKA DENGAN TEPAT
Program televisi yang sering kita jumpai banyak berisikan berbagai jenis program yang bervariasi guna memikat minat dari masyarakat. Bahkan tidak jarang berita duka sering menjadi andalan televisi dengan alasan tingginya minat dari masyarakat terhadap berita tersebut untuk menaikkan rating. Melihat hal tersebut HIMMARCOMM mengadakan seminar berjudul “Komodifikasi Berita Duka Di Industri Komunikasi” untuk memberikan pengetahuan kepada BINUSIAN dalam menyampaikan berita duka.
Seminar ini membahas mengenai komodifikasi berita duka yang sering ditayangkan di televisi secara mendalam. Dari seminar ini peserta seminar juga diajarkan untuk menyampaikan berita duka dengan tepat. Tepat dalam arti tidak menambah duka bagi yang berduka dan menimbulkan empati bagi yang mendengarkan. Seminar yang diadakan pada Jumat (29/5) di Auditorium Kampus Anggrek BINUS UNIVERSITY tersebut mengundang Dr. Ishadi M.Sc selaku pakar Industri Televisi sekaligus Komisaris dari Trans Media dan Pierre Senjaya selaku Direktur Stella Maris International School sebagai pembicara.
Dalam seminar tersebut, Ishadi menjelaskan tentang korelasi antara berita duka dalam kaitannya dengan rating televisi “Survei membuktikan tingginya minat dari masyarakat terhadap isi berita yang bersifat tidak biasa, yang dimana berita duka termasuk didalamnya. Itulah sebabnya mengapa berita duka menjadi sesuatu yang menjual.” ujar Ishadi.
Ishadi juga menjelaskan tentang bagaimana tingginya persaingan media saat ini yang membuat semua pihak media bersaing untuk mendapatkan rating bahkan tidak jarang yang mengacuhkan nilai kemanusiaan didalamnya,” Saya harap BINUSIAN harus kritis, dan mampu menyeleksi semua berita yang kurang berkualitas di media,” tutup Ishadi.
Setelah sesi Ishadi selesai, seminar dilanjutkan oleh Pierre yang membahas mengenai cara penyampaian berita duka di dalam organisasi atau lingkungan kerja. “Berempati, bicara terus terang, jangan menunda, berikan gambaran besar, jadilah problem solver, orang seringkali takut membawa berita duka, namun ketika kita membawakannya dengan cara yang baik dan tulus, justru akan membawakan hasil yang luar biasa,” jelas Pierre.
Berbeda dengan Ishadi, Pierre lebih banyak menjelaskan penyampaian berita duka dari sudut pandang organisasi. Pierre membagikan pengalamannya sebagai seorang pemimpin organisasi dalam menyampaikan berita negatif atau duka kepada karyawan dan rekan kerjanya.
Melalui penjelasan langsung dari Ishadi serta Pierre, BINUSIAN diharapkan dapat menyikapi berita duka dengan lebih kritis. Disisi lain, BINUSIAN juga diharapkan mampu menyampaikan berita duka dengan tepat, menghargai yang berduka dan menciptakan empati. Seminar ini tentunya akan berguna bagi BINUSIAN dalam menghadapi dunia kerja yang kompleks di masa yang akan datang.