CHANGING THE MEANING OF UNIMAGINABLE CRIME

MERUBAH MAKNA KEJAHATAN YANG TAK TERBAYANGKAN

Oleh : Candy Reggi S, S.Ds

guernica

Dalam buku yang ditulis oleh Russell Martin, “Perang Picasso”, Hancurnya Sebuah Kota dan Lahirnya Sebuah Mahakarya, diceritakan Pablo Ruiz Picasso – yang pada usia 56 tahun diakui sebagai pelukis terpenting di dunia, merampungkan desain paviliun dengan judul “Guernica” di atas kanvas berukuran 3,5 x 7,75 meter.

27 April 1937, pada siaran radio dan koran, kota Gernika – sebagaimana namanya dieja dalam bahasa Basque – digempur selama berjam-jam paling sibuk pada hari biasa. Pemusnahan warga sipil, penghancuran rumah, sekolah, bisnis, dan tempat ibadah menjadi tujuan serangan udara yang dilakukan oleh NAZI. Picasso, seperti penduduk seantero Eropa dan belahan dunia lainnya, merespons berita tersebut dengan kemarahan dan kekecewaan seketika, dan akhirnya ia tahu tak ada pilihan lain baginya kecuali pergi berperang sendiri: menciptakan mural sebagai dukungan nyata atas Republik Spanyol sekaligus tentangan keras atas gelombang yang sedang mengharu-biru di tanah air tercintanya.

Picasso bertekad merubah kanvas kosong menjadi mural monumental yang akan mengusik dan mengguncang pemirsanya, mengingatkan mereka akan apa yang sedang terjadi, dan mengingatkan bahwa orang bisa sama-sama menderita di segenap tempat dan waktu. Proses pencarian ide, sketsa, dan melukis dengan segenap hati dijalankannya secara bertahap, hingga karyanya ini dikenal dan dikenang oleh banyak orang di seluruh dunia. Kisah Picasso ini adalah penggambaran dari seseorang yang memiliki tujuan akan suatu kejadian. Melihat apa yang sedang terjadi saat ini, sesuatu yang memerlukan perubahan, pelan tapi pasti, dengan karya nyata yang dapat menginspirasi banyak orang tetapi juga mengenang suatu peristiwa. Dalam dunia ini, tentunya ada banyak seni yang dapat diciptakan oleh manusia, oleh kita, melalui strategi seni kepemimpinan ala Picasso ini.

Sekarang ini masih banyak dari kita yang tidak menyadari betapa banyak kejadian yang dapat kita rubah ke arah yang lebih baik. Situasi ini apabila tidak disadari dengan kepekaan, maka akan menjadi keluhan. Mengeluh sepanjang waktu tanpa menciptakan karya yang berarti akan menjebak kita pada keadaan yang terus berputar di lingkaran itu-itu saja. Mulailah dengan mengamati situasi di sekeliling kita, apa yang dibutuhkan oleh keluarga dan teman-teman kita? Orang-orang di sekeliling kita? Ciptakan karya baru, inovasi, perubahan, dengan strategi kepemimpinan seperti Picasso. Jangan pernah terjebak dengan kenyamanan yang ada, mulailah berpikir, “Cogito Ergo Sum”, Aku Berpikir Maka Aku Ada (Rene Descartes, 1596-1650). Manusia sejatinya adalah mereka yang dapat berpikir apa tujuan mereka hidup di dunia. Akan menjadi apa kita kelak di masa yang akan datang? Menjadi biasa, atau menjadi luar biasa? Tetap di dalam kotak atau keluar dari kotak? Atau tetap di dalam kotak karena di dalamnya masih memiliki banyak ide?

Kejadian yang dialami oleh Picasso, menjadi inspirasi untuk bergerak menciptakan karya yang dapat menarik hati dan membuka pikiran masyarakat dunia, menciptakan makna yang lebih besar dan mendalam, menjadi maestro yang dapat merubah kejahatan (menjahati diri sendiri atau orang lain) menjadi lautan kebaikan. Bekerja keras dengan kesabaran dan tekad yang kuat akan mendatangkan banyak hasil.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki standar yang ditetapkan untuk dirinya sendiri. Sampai kapan kita menggunakan standar menjadi orang biasa yang terbiasa bisa tanpa menyadari bahwa kita mampu lebih dari yang biasa-biasa saja? Bahkan Tuhan menciptakan manusia dengan usahanya yang Maha Hebat menjadikan manusia makhluk yang berakal-budi.

Demikian tulisan ini dibuat dengan usaha dan harapan agar kita menjadi pemimpin (pemimpin bagi dirinya sendiri) yang sadar akan kemampuannya, bertanggung-jawab akan masa depannya. Hingga akhirnya dari kita menciptakan karya yang dapat dikenang dan menjadi teladan untuk diteruskan oleh penerus selanjutnya (pemimpin bagi masyarakat), inilah Mahakarya yang sesungguhnya dari kita, manusia biasa yang menjadi luar biasa.

Sumber Pustaka :

Martin, Russell. (2015). Perang Picasso  : Hancurnya Sebuah Kota dan Lahirnya Sebuah Mahakarya. Tangerang : Atmamedia

Baca juga artikel ini : The History of University

Candy Reggi S, S.Ds